Struktur Sederhana Story Telling untuk Membuat Artikel
Yinda senang sekali mempunyai blog. Apalagi sudah mengetahui cara menemukan ide untuk en blognya.
Namun Yinda sering kesulitan dalam menulis blog. Walaupun sudah tahu salah satu caranya adalah dengan membuat konten berdasarkan story telling.
Akhirnya Yinda melakukan Googling lagi untuk menemukan teknik story telling yang bisa mudah diaplikasikan. Cukup banyak teori story telling yang ada.
Dari hasil menyeleksi dan menyaring hasil Googlingnya, Yinda menemukan struktur story telling yang relatif mudah untuk diaplikasikan.
Struktur story telling ini dikenal sebagai struktur narasi. Terdiri dari 5 bagian. Dimana jika semua bagian disatukan akan membuat satu kesatuan cerita.
Bagian-bagian dari struktur narasi tersebut adalah sebagai berikut:
1. Pengenalan
2. Permasalahan
3. Konflik klimak
4. Resolusi
5. Konklusi
Yinda mulai mempelajari bagian-bagian struktur narasi tersebut.
Bagian Pertama: Pengenalan
Yaitu mengenalkan tokoh utama dalam sebuah cerita. Pengenalan tokoh utama bisa disesuaikan dengan kebutuhan. Bisa secara detail atau singat.
Jika novel, pengenalan tokohnya biasanya detail namun secara bertahap. Misalnya profesi, umur dan jenis kelamin.
Jika untuk artikel blog pengenalan tokoh utama bisa diceritakan secara singkat. Misalnya apa yang dilakukan atau pekerjaannya.
Yinda mulai mencipatakan karakter untuk tokoh utama dalam artikelnya. Yinda merasa asyik dalam menciptakan karakter sesuai dengan kebutuhan cerita.
Dalam menciptakan karakter, Yinda secara otomatis mengasah kreativitas. Tentunya a bisa membantu dalam membuat tulisan.
Bagian 2: Permasalahan
Pada bagian ini Yinda mulai menciptakan masalah untuk tokoh utamanya. Sebuah cerita biasanya dimulai ketika ada permasalahan yang muncul.
Yinda bisa menciptakan hal yang membuat tokoh utama kesulitan atau membuat tokoh utamanya berjuang. Masalah yang diciptakan bisa berupa topik yang sedang dibahas.
Misalnya tokoh utama sedang kemah dan ingin memasak, namun korek api yang dibawanya basah. Ini menimbulkan masalah. Topik yang dibahas berarti bagaimana menciptakan api tanpa korek.
Bagian 3: Klimak
Pada bagian klimaks atau puncak masala h, Yinda menciptakan keadaan gawat. Misalnya hari sudah menjelang malam, jika tidak segera mulai membuat api maka tokoh utama bisa kedinginan.
Bagian 4: Resolusi
Pada bagian ini Yinda mulai menceritakan usaha tokoh utama dalam menyelesaikan masalah yang sedang genting-gentingnya. Misalny tokoh utama menggunakan kacamata dan memanfaatkan matahari sore untuk membuat api.
Bagian 5: Konklusi
Pada bagian ini Yinda menceritakan hasil dari perjuangan tokoh utama. Misalnya sudah bisa menciptakan api dengan lensa kacamata dan sinar matahari lalu menikmati memasak untuk makan malam.
Di sini Yinda menceritakan apa saja hikmah yang diambil oleh tokoh utama dari kelalaiannya sehingga korek api basah. Dengan mengetahui struktur narasi ini Yinda semakin mudah dalam membuat artikel dengan gaya story telling.
Komentar
Posting Komentar
Apa komentarmu?